Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Percakapan antara Tuhan, Hati, Akal, Mata &telinga di suatu tempa


Pencipta
:
“wahai kalian, dengarkanlah…
kalian aku beri tugas utuk saling menjaga dan mngingatkan. wahai hati, ingatkan akal ketika ia terlalu percaya dengan logika, karena banyak keputusanq yang tak mampu ia logika,
 wahai akal, jagalah mata dan telinga agar mereka mendengar dan melihat apa yang haknya saja”

Akal
:
“wah Tuhan, bukankah mata dan telingga itu nakal, mereka sering melanggar apa yang aku perintahkan”

Mata &telinga
:
“wahai tuhan, kenapa aku tidak boleh melihat dan mendengar apa yang aku inginkan???”

Tuhan
:
“karena kelakuan nakalmu itu mampu mencelakakan saudaramu”

Hati
:
“celaka bagaimana tuhan?”

Tuhan
:
“pandangan dan pendegaran dari mereka, terkadang membawa rasa yang tak akan sanggup diterjemahkan oleh akal, sehingga hati akan lemah tak berdaya oleh rasa itu”

akal
:
“kan aku ahli dalam logika Tuhan, ketika itu tak masuk akal, aku akan menolaknya, apa lagi yang ditakutkan?”

Tuhan
:
“perasaan itu sangat kuat, dia tak akan dapat kau perintah wahai akal”

Mata & telinga
:
“kalau begitu, kenapa kau ciptakan rasa itu? Kenapa tidak dimusnahkan saja Tuhan?”

Tuhan
:
“rasa itu adalah kodrati mahluk, hanya saja, rasa itu harus benar kemana dia bernaung, karena rasa itu mampu menjadi seteguk air segar dalam gersangnya perjalankalian, dapat juga menjadi gula dalam secangir pahit hidup kalian”

Mata&telinga
:
“kalu begitu tuhan, kapan aku boleh menikmati yang hak itu?”

Tuhan
:
“ketika sesuatu itu tlah benar-benar menjadi milikmu, nantinya hati akan menyuruhmu mendengar dan melihat sesuatu itu sampai kau terlelap dalam pangkuan dan dekapan rasa itu”

Akal
:
“wahai Tuhan, seandainya nanti, mata dan telinga tak mampu ku atur,apakah mereka ikut celaka?”

Tuhan
:
“jelas wahai akal, rasa itu laksana candu, kalaupun mata terpejam  samapai tak mampu lagi melihat, telinga akan terusik oleh niangan suara-suara rindunya. Kalau telinga di tutup hingga tak ampu mendengar, mata akan menitihkan airmata luka kerinduanya, kalau mata dan telinga di tutup serapat mungkin, hati akan memohon kepada akal, bagaimana caranya dapat mengambil separuh hidunya mata dan telinga, akal tak akan mampu lagi berlogika, karena perbuatanya di luar jangkauanya.

Akal
:
“jadi… dengarkan itu mata dan telinga, kalian harus bisa menjaga diri, karena kelak kita semua akan bertanggungjawab terhadap kelakuan kita.”

hati
:
“iya tu.. nanti kalian jangan nakal-nakal ya, kalian gak mau menderita kan dalam perjalan kita nanti???”

Mata & telinga
:
“ah kamu hati, kau juga harus menguatkan dirimu,  dan kau akal… kadang kan kau juga bandel.. kau kan sering membantuku kalau aku mndengar dan melihat dia.”

Tuhan
:
“tak perlu saling menyalahkan, karena rasa itu juga tak mampu disalahkan, yang penting kalian jaga diri kelak, agar kalian dapat lagi berada di sini”


Akal, hati, mata &telinga
:
“InsyAllah ya Robby, kami akan berusaha sekuat kami”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar